Kekayaan Keanekaragaman Primata Indonesia

Activity, Animal
Kekayaan Keanekaragaman Primata Indonesia
30 January 2025
0

Indonesia setelah Brazil dari Amerika Selatan, Madagaskar dari Afrika merupakan negara yang memiliki keanekaragaman spesies primata tertinggi di dunia dengan enam puluh tiga (63) spesies yang telah tercatat di hutan hujan tropis Indonesia.  Dari enam puluh tiga spesies primata (non human primate) di Indonesia, sebagiannya memiliki status konservasi yang terancam (endangered) dan bahkan ada yang sangat terancam punah (critically endangered).

Dari segi jumlah populasi di alam, spesies primata yang terancam tersebut sudah sangat dilindungi oleh pemerintah Indonesia di bawah Undang-undang No. 5 tahun 1990 Kementerian Kehutanan tentang perlindungan flora dan fauna. Dan juga oleh badan perlindungan flora dan fauna international seperti International Union for Conservation and Nature (IUCN) yang terdaftar dalam Red List species dan World Conservation Union (WCU), serta oleh Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Satwa dan Tumbuhan Liar Terancam Punah (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora - CITES).

Adapun penyebab utama keterancaman populasi primata adalah akibat kehilangan habitat, menyempitnya habitat yang mereka tempati, serta faktor-faktor lainnya seperti perubahan iklim (climate change), kebakaran hutan pada habitat primata, perburuan ilegal, perambahan dan kerusakan hutan pada habitat primata, pembukaan lahan hutan, serta konversi hutan menjadi area bukan hutan.

Terdapat beberapa spesies primata yang hanya dapat di jumpai di hutan hujan tropis  Indonesia (endemic species), dan yang sangat dikenal adalah primata orangutan, dikenal sebagai spesies yang hanya dapat di temui di hutan hujan tropis Pulau Sumatra, yaitu orangutan Sumatra atau mawas (Pongo abelli) dan orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis), dan di Pulau Kalimantan, orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus).  Sedangkan bekantan atau monyet belanda (Nasalis larvatus) hanya dapat dijumpai di Pulau Kalimantan.

Untuk kepadatan keanekaragaman hayati primata, Kepulauan Mentawai yang terdiri Pulau Siberut, Sipora, dan Pagai Utara dan Selatan, Sumatra Barat dianggap sebagai yang tertinggi, dimana di keempat pulau tersebut di huni oleh empat spesies primata yang endemik, yakni bilou atau siamang kerdil (Hylobates klossii), simakobu (Simias concolor), joja (Presbytis potenziani), dan bokoi (Macaca siberu) yang hidup di area yang lebih kecil luasannya dibandingkan Pulau Sulawesi yang juga memiliki kerapatan keanekaragaman primata yang dihuni oleh enam spesies primata endemic; kera hitam (Macaca maura), kera yaki (Macaca nigra), kera dihe (Macaca nigrescens), kera dige (Macaca hecki), kera boti (Macaca tonkeana), dan kera hada (Macaca ochreata).

Begitu juga bila dibandingkan dengan spesies primata yang menghuni Pulau Sumatra sebanyak enam belas spesies (dua spesies orangutan Sumatra; monyet ekor panjang dan monyet ekor pendek atau disebut beruk; siamang, owa sarudung, owa ungko; lutung kekah, lutung kokah, lutung simpai, lutung surili hitam, lutung simpai dwi warna, lutung chi cha, lutung; kukang sumatra; singapuar).

Sementara itu di Pulau Kalimantan terdapat tiga belas spesies primata (tiga spesies orangutan kalimantan; owa kelampiau atau janggut putih, wau wau Kalimantan Selatan; monyet ekor panjang dan ekor pendek; lutung puan, lutung merah atau lutung kelasi, lutung bangat; kukang kalamasam, kukang bengkang, kukang kayan) dan Pulau Jawa dengan tujuh spesies yang terdiri dari owa Jawa, surili atau rekrekan; monyet ekor panjang dan monyet ekor pendek; lutung jawa; kukang Jawa.

Ironisnya beberapa spesies primata yang terancam tersebut memiliki peran penting di alam sebagai penyeimbang ekosistem alam (engineer ecosystem) sehingga sangat perlu dilindungi dari ancaman kepunahannya di alam.  Orangutan merupakan salah satu spesies primata yang paling menderita dari faktor-faktor penyebab keberadaan populasi yang terancam di habitatnya.

Sebagai spesies yang hidup diatas pohon (arboreal) dan pemakan buah (frugivore), serta mempunyai daerah jelajah yang luas, primata ini dapat menyebarkan benih buah yang dimakannya secara luas yang dapat membantu regenerasi hutan.  Menurut para ahli primata yang mempelajari tingkah laku makan orangutan, terdapat sekitar lebih dari dua ratus jenis pohon buah yang dapat dimakan oleh orangutan yang ada di habitat mereka.  Oleh karena itu orangutan dianggap sebagai spesies primata paling penting dan dapat dikatakan sebagai spesies kunci (key species) yang dapat berperan sebagai penyehat ekosistem hutan hujan tropis.  Selain dikenal sebagai spesies kunci, orangutan (terutama orangutan tapanuli) juga dikenal sebagai spesies unggulan (flagship species) yaitu spesies yang karismatik yang dapat digunakan sebagai duta atau simbol untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap konservasi alam. Tarsius makassar juga dianggap sebagai flagship species Indonesia.

Dengan kekayaan keanekaragaman primata yang dimiliki Indonesia ini sudah sepatutnya Indonesia berbangga memiliki banyak spesies primata, selain itu negara Indonesia juga dikenal sebagai salah satu negara mega biological diversity bersama negara Brazil dan negara Congo. Dengan adanya pemanfaatan hutan alam secara berkelanjut dari sektor swasta, hal ini dapat membantu pemerintah dalam upaya pelestarian primata di hutan hujan tropis Indonesia dengan menerapkan praktik pengelolaan yang lebih baik.

 

Sumber foto: https://primata.ipb.ac.id/tarsius-pelengensis/

About Author
Achmad Yanuar M.Phil, Ph.D
Chairman Tropical Biodiversity Conservation Centre, Universitas Nasional

Terms and Conditions

  1. Contains only topics related to biodiversity and the environment
  2. Writing length 5,000-6,000 characters
  3. No plagiarism
  4. The article has never been published in the media and on other sites
  5. Include name, title, and organization
  6. Attach a photo of yourself and a brief biography
  7. Attach supporting photos (if any)
  8. Sending writings to [email protected]
  9. If it will be loaded, the admin will contact the author to inform the loading date

Leave a Reply

Leave a Reply