Sikep-madu Sulawesi | Pernis celebensis | Barres Honey Buzzard

Flora
Sikep-madu Sulawesi | Pernis celebensis | Barres Honey Buzzard
23 Juni 2015
2022

Barres Honey Buzzard | Sikep-madu Sulawesi | Pernis celebensis (Wallace, 1868)

 

     

     Sikep-madu Sulawesi memiliki ukuran tubuh 51-61 cm dengan punggung berwarna coklat, dada bagian atas berwarna merah karat dan bercoret hitam. Dada bagian bawah sampai perut berwarna abu-abu berpalang putih. Kepala abu-abu, tenggorokan putih bergaris hitam. Ekor coklat abu-abu pucat. Juvenile: berwarna lebih pucat dan lebih sedikit coretan.

 

Penyebaran global:
     Endemik Sulawesi dan Filipina. Burung yang tidak umum, tapi tersebar di beberapa daerah terbatas. Burung penetap yang endemik di paling tidak 4 pulau di Sulawesi: Sulawesi, Peleng, Muna, dan Buton. Ada dua sub-spesies yang dikenal, yaitu:

  • celebensis Wallace, 1868 – Sulawesi, P. Muna  dan Kep. Banggai.
  • steerei W. L. Sclater, 1919 – Filipina (kecuali Palawan).

     Hidup di hutan primer dan tepi hutan, terutama di perbukitan atau pegunungan sampai ketinggian 1100 m, meski terkadang juga ditemukan di dataran rendah dengan ketinggian diatas 250 m. Burung yang pemalu, seringkali bertengger di dahan yang tersembunyi. Terkadang terlihat berjalan di permukaan tanah. Seperti Sikep-madu lainnya, memakan sarang, larva, anakan dan lebah serta tawon dewasa. Juga memakan verteberata kecil dan serangga hymenoptera lainnya. Bertelur antara 1-2 butir. Di Filipina tercatat bertelur pada bulan Februari, sedangkan di Sulawesi pada bulan Mei. Satu individu betina pernah terekam dalam kondisi siap berbiak pada bulan September di Sulawesi. Masa pengeraman dan anak mulai bisa meninggalkan sarang tidak diketahui.

Status
Daftar merah IUCN : Resiko Rendah (LC)
Perdagangan internasional: Appendix II, dapat diperdagangkan dengan pengaturan tertentu
Perlindungan: PP  No. 7/1999

 

Sumber :

  1. http://www.kutilang.or.id/2011/08/20/sikep-madu-sulawesi/
Tentang Penulis
Arif Rudiyanto
Yayasan Kanopi Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2015-07-08
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *