“Senduduk” Tanaman Penghenti Pendarahan

Flora
“Senduduk” Tanaman Penghenti Pendarahan
23 June 2015
2814

Senduduk | Melastoma candidum D. Don

     Senduduk secara tradisional dimanfaatkan sebagai obat keputihan, disentri, sariawan, diare bisul, menetralkan racun singkong, dan pendarahan rahim. Senduduk (Melastoma candidum D. Don) merupakan tumbuh liar pada tempat-tempat yang mendapat cukup sinar matahari, seperti lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang atau di daerah obyek wisata sebagai tanaman hias. Tumbuhan ini bisa ditemukan sampai ketinggian 1.650 m dpl. Perdu, tegak, tinggi 0,5-4 meter, banyak bercabang, bersisik dan berambut. Daun tunggal, bertangkai, letak berhadapan ersilang. Helai daun bulat telur memanjang sampai lonjong, ujung lancip, pangkal membulat, tepi rata, permukaan berambut pendek yang jarang dan kaku sehingga teraba kasar dengan 3 tulang daun yang melengkung, panjang 2 - 20 cm, lebar 0,75 - 8,5 cm, warnanya hijau. Perbungaan majemuk keluar di ujung cabang berupa malai rata dengan jumlah bunga tiap malai 4 - 18, mahkota 5, warnanya ungu kemerahan. Buah masak akan merekah dan berbagi dalam beberapa bagian, warnanya ungu tua kemerahan. Biji kecil-kecil, warnanya cokelat. Buahnya dapat dimakan, sedangkan daun muda bisa dimakan sebagai lalap dan disayur. Perbanyakan dengan biji.

 

Sifat dan Khasiat

     Sikaduduk (demikian orang Sumatera Tengah menyebutnya) yang pahit ini berkhasiat sebagai pereda demam (antieprik), penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), menghilangkan pembengkakan, melancarkan aliran darah dan penghenti perdarahan (hemostatis). Kandungan dan khasiatnya Daun senduduk mengandung saponin, flavonoida dan tanin. Bagian yang digunakan adalah daun, akar, biji dan buah.

Senduduk berkhasiat untuk mengatasi:

  1. Gangguan pencernaan makanan (dispepsi), disentri basiler, diare
  2. Hepatitis
  3. Keputihan (leukorea), sariawan
  4. Darah haid berlebihan, perdarahan rahim diluar waktu haid
  5. Mimisan, berak darah (melena), wasir berdarah
  6. Radang dinding pembuluh darah disertai pembekuan darah di dalam salurannya (tromboangitis)
  7. Air Susu Ibu tidak lancar Keracunan singkong, mabuk minuman keras
  8. Busung air, dan Bisul

Sumber :
Dr. Setiawan Dalimartha/hd; Tanaman Berguna Indonesia; Kamus Besar Bahasa Indonesia.

About Author
Arif Rudiyanto
Yayasan Kanopi Indonesia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2015-07-08
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *