Owa jawa | si setia yang terancam punah dari lereng gn.slamet

Satwa
Owa jawa | si setia yang terancam punah dari lereng gn.slamet
6 April 2016
1986

Owa jawa | Si Setia yang terancam punah          

   Di hutan lereng selatan gunung slamet banyumas jawa tengah terdengar suara merdu sangat keras jauh di dalam hutan ,beberapa ekor primata  lantang bersuara keras itu adalah kelompok owa jawa ,kera tak berekor berwarna abu abu dengan wajah hitam dan kepala botak tersebut sebagian hidupnya berada di atas pohon mencari makan dan mengasuh anak anaknya . . owa jawa adalah jenis primata pohon sejati (arboreal monkey)  jarang sekali bahkan tidak pernah turun dari ketinggian pohon , seakan tak ada rasa takut ketinggian mereka berayun dari pohon ke pohon dengan lincah ,namun owa jawa sekarang setatusnya nyaris punah ( Endangered ) .  

  Penyebab utama semakin langkanya Owa Jawa (Hylobates moloch) adalah berkurangnya habitat akibat kerusakan hutan (deforestasi) dan konversi lahan pertanian. Padahal Owa Jawa termasuk satwa yang sangat ‘mencintai’ teritorialnya dimana meskipun wilayahnya (teritorial) mulai habis primata yang nyaris punah ini tetap bergeming dan tidak mau berpindah. Hal ini berpotensi membuat Owa Jawa mati kelaparan.

 

   Owa  jawa primata setia . ya betul sekali owa jawa adalah primata yang bersifat monogami  hanya punya satu pasangan dalam hidupnya dan sangat setia kepada anak anaknya ,jika pasangan mati atau anak anak dari owa jawa di buru manusia maka owa jawa akan mudah sekali stress dan akhirnya mati , itulah kenapa owa jawa di sebut hewan setia    

   Owa jawa merupakan satwa eksotis ,unik,lucu dan menggemaskan jadi tak heran banyak pemburu yang ingin memilika dan menjualnya .. tapi apakah mereka tau kalau salah satu dari kelompok owa di ambil atau di bunuh itu sama saja membunuh atau memusnahkan 4 ekor owa sekaligus karna hidup mereka saling berdampingan.   

Pengenalan Owa jawa .Owa jawa tidak memiliki ekor, dan tangannya relatif panjang dibandingkan dengan besar tubuhnya. Tangan yang panjang ini diperlukannya untuk berayun dan berpindah di antara dahan-dahan dan ranting di tajuk pohon yang tinggi, tempatnya beraktifitas sehari-hari. Warna tubuhnya keabu-abuan, dengan sisi atas kepala lebih gelap dan wajah kehitaman.

 

  seperti namanya owa jawa, owa yang hanya terdapat di pulau jawa . mereka menyebar dari jawa barat dan jawa tengah saja ,jawa tengah hanya sebatas pegunungan dieng dan ketimur lagi belum pernah di temukan keberadaanya , owa jawa menurut para peneliti sekarang hanya tersisa 1000-2000 ekor saja jumlah menurut sumber www.bbc.com.

   Owa jawa hanya melahirkan 1 ekor anak dalam 3 tahun dengan masa kebuntingan 17 bulan. Anak Owa Jawa akan tinggal bersama induk mereka dalam 8 hingga 10 tahun, sebelum akhirnya pergi dan mencari pasangan untuk membentuk keluarga baru.     Habitat owa jawa | owa jawa hidup dalam kelompok kecil sekita 4 ekor meliputi induk dan anak anaknya , hidup dengan daerah teritori yang luas , untuk menandai daerah kekuasaanya owa jawa mengguanakan suara lantang yang bias terdengar mencapai 1500 meter.   

   Seperti pada primata lain owa jawa juga mengalami penurunan populasi yang sangat drastis dari berbagai macam ancaman habitatnya ,seperti perburuan,pemeliharaan,penjualan dan pembangunan secara besar besaran di pulau jawa yang menyebabkan berkurangnya daerah habitat owa jawa tinggal. Ancaman ancaman seperti inilah yang membuat owa jawa pada masa sekarang sudah di kategorikan terancam punah (Edangered) oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN). Pemerintah Indonesia juga melindungi keberadaan spesies ini dalam UU no 5 tahun 1990 dan melarang segala jenis tindakan perdagangan, perburuan, maupun penyimpanan satwa ini dalam keadaan hidup dan mati; dengan ancaman penjara bagi siapapun yang melanggarnya. Beberapa upaya konservasi pun dilakukan untuk mendukung populasi satwa ini, baik secara eks-situ maupun in-situ, seperti pelepasliaran hewan hasil sitaan, pengembak-biakan di dalam penangkaran, dan lain-lain.

 

     Semoga owa jawa akan tetap lestari dengan adanya kepedulian kita terhadap mereka . mari bersama menjaga semampu kita agar anak cucu kita kelak masih bias menikmati keaneka ragaman hayati Indonesia # Salam lestari

Tentang Penulis
Ari Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-06-16
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *