Middle East Respiratory atau MERS-CoV

Middle East Respiratory atau MERS-CoV
22 Juni 2015
1852

Saat ini lagi marak-maraknya nih di berita tentang penyakit yang satu ini, apalagi di televisi sekarang sedang rame banget karena kabarnya penyakit ini sudah tersebar sampai ke negara Thailand. Nah sebenernya apa sih itu penyakit MERS ini?

MERS-CoV sendiri disebabkan oleh infeksi virus Corona, salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS.  Menurut Kementerian Kesehatan RI, MERS merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh corona virus yang disebut dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

Virus ini sangat berbeda dengan corona virus lain yang sudah banyak ditemukan. Virus ini mirip dengan corona virus yang ada pada kelelawar. Dan penularan terjadi dari hewan (onta) secara ilmiah belum terbukti diyakini menular human to human melalui titik liur (droplet) yang dihirup oleh orang lain.  

Belum diketahui dengan jelas asal mula virus ini menyebar, namun, beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di kawasan Timur Tengah. Kesimpulan dicapai setelah para peneliti menemukan adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan manusia pertama yang terinfeksi. Spekulasi lain yang terdapat di kalangan para peneliti menyebutkan bahwa selain Kelelawar, Unta juga diduga kuat berkaitan dengan asal mula dan penyebaran virus Corona, dimana ditemukan antibodi terhadap virus ini dalam tubuh hewan khas Timur Tengah itu.  

Tanda dan Gejala  

Virus ini sama seperti virus yang menyerang pernafasan lainnya. Virus corona sangat mudah menyebar melalui udara. Anda pun dapat mendeteksi dini apakah Anda terserang virus MERS-CoV atau tidak dengan beberapa gejala, seperti panas, gejala respirasi atau pernafasan batuk, sesak dengan atau tanpa nyeri dada, Penurunan fungsi ginjal. Baru pulang dari daerah yang banyak kasus MERS-CoV, Bersentuhan atau berdekatan atau merawat dengan orang lain yang memenuhi kriteria suspek MERS-CoV.    

Laporan awal membandingkan virus ini dengan sindrom pernapasan akut berat (SARS), dan dijuluki dengan virus mirip SARS dari Arab Saudi. Gejala infeksi MERS-CoV termasuk gagal ginjal dan pneunomia akut, yang seringkali berakibat fatal. Pasien pertama yang tercatat pada bulan Juni 2012 mengalami demam, batuk berdahak, dan sesak napas selama 7 hari. MERS memiliki masa inkubasi sekitar 12 hari. MERS kadang juga dapat menyebabkan pneumonia, baik pneunomia viral maupun pneunomia bakterial.  

Pencegahan  

Untuk saat ini, pencegahan bisa dilakukan dengan cara memberikan vaksinasi influenza tahunan dan vaksinasi pneumokokus 5 tahunan kepada penderita untuk mengurangi atau melemahkan tingkat keparahan infeksi MERS  

Sumber:

  • https://www.deherba.com/mers-cov-penyakit-baru-yang-mengancam-dunia.html
  • http://meetdoctor.com/article/mers-cov-mengancam-dunia-penyakit-apakah-itu
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Sindrom_pernapasan_Timur_Tengah  
Tentang Penulis
Nadia Putri Rachma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel
Terkait
Tidak ada artikel yang ditemukan
2016-03-04
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *