Mangrove di Pasir Mendit Kulon Progo

Flora
Mangrove di Pasir Mendit Kulon Progo
26 Juni 2016
1819

 

Kawasan pesisir Kulon Progo yang berbatasan langsung dengan Samudera Hindia meliputi 4 (empat) kecamatan pesisir yaitu Kecamatan Temon, Wates, Panjatan dan Galur, di mana garis pantai yang terbentang sepanjang 24,7 km. Pesisir merupakan daerah dengan banyak kepentingan.

Desa Jangkaran di wilayah Kecamatan Temon merupakan salah satu desa pesisir penting di Kab. Kulon Progo, yang mempunyai luas 365,64 Ha. Setidaknya terdapat tiga lokasi vegetasi mangrove di Desa Jangkaran yakni Nglawang, Pasir Kadilangu dan Pasir Mendit. Sampai saat ini, ketinggian rata-rata vegetasi hanya 3 (tiga) meter dari tanah. Sebagian kecil pertumbuhan cukup tinggi pada kisaran 5 (lima) m. Cukup kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan normal pohon yang bisa mencapai 1 m per tahun pada kondisi lahan yang cocok. Arus sungai yang kuat di sekitar muara sungai sangat mempengaruhi pertumbuhan dari bibit mangrove yang ditanam. Dari segi fisik, arus yang kuat sangat kontraproduktif dengan pertumbuhan awal bibit, karena arus yang kuat cenderung tidak memberikan sisa bahan organik yang diperlukan bibit untuk berkembang. Ini terlihat dari proporsi substrat di muara sungai ini sebagian besar adalah pasir dengan sedikit lumpur. Pasir cenderung mempunyai kandungan hara yang lebih sedikit daripada lumpur atau tanah kebanyakan. Di sisi yang lain, sistem perakaran bibit tanaman muda yang belum sempurna tidak mampu membendung derasnya arus air yang ada. Akibatnya adalah beberapa kegiatan penanaman yang dilakukan sering mengalami kegagalan akibat terjangan arus sungai yang kuat dan ini terjadi karena cuaca yang cenderung ekstrem. Meskipun demikian, keberadaan mangrove yang berbatasan langsung dengan lahan pertanian ini sangat membantu masyarakat sebagai perlindungan pertanian sawah dari ancaman erosi air sungai.

Sisi positif lain dari kegiatan penanaman mangrove adalah adanya perkembangan ekosistem muara sungai. Seperti terlihat keberadaan ikan di muara sungai. Hal ini merupakan efek positif lanjutan dari kegiatan replanting yang dilakukan. Wilayah yang terdapat mangrove selain Nglawang adalah Pasir Mendit yang berada di ujung barat Desa Jangkaran pada koordinat S 07o53’44.4” E110o01’41.1”.

Vegetasi mangrove asli yang ada di daerah ini adalah Nipah (Nypa fruticans), Pandan (Pandanus tectifolius), Bogem (Sonneratia alba), Bakau (Rhizophora spp.), Api-api (Avicennia marina) dan juga beberapa mangrove jenis asosiasi seperti Jeruju (Acanthus tectifolius), Ketapang (Thalassaphia catappa), Biduri (Calonthropis gigantean), Waru laut (Hibiscus tiliaceus) dan Ipoomea pres caprae.

Tingginya komposisi vegetasi yang ada di Pasir Mendit dimungkinkan karena kondisi lingkungan yang medukung keberadaan mangrove. Kondisi pesisir relatif terlindung dari ombak laut. Vegetasi mangrove yang ada rata-rata terdapat jauh ke arah daratan sekitar 10 – 30 meter ke arah daratan, yang terlindung dengan adanya gumuk pasir di sebelah selatan. Keadaan substrat sendiri relatif subur karena terus endapan asupan hara dari aliran sungai kecil di sepanjang daerah tersebut. Tidak salah jika daerah ini menjadi satu prioritas penting dalam usaha replanting mangrove di Kulon Progo.    

Sumber: http://blh.jogjaprov.go.id/2013/01/

Tentang Penulis
Anggun Fitria Agung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2016-06-26
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *