Ketapang (Terminalia catappa)

Flora
Ketapang (Terminalia catappa)
6 Juli 2014
6222

 

Daun ketapang merupakan daun tunggal. Sebagian besar daun tersebut terkumpul di ujung ranting. Bentuk daunnya oval seperti telur terbalik dengan pangkal yang membulat bentuk jantung. Ketapang memiliki panjang daun kira-kira 15 - 31 cm. Pada musim kemarau terjadi perubahan warna pada daun, daun-daun pada pohon ini yang semula berwarna hijau berubah warna menjadi merah keemasan. Selain berubah warna, daun pohon ini gugur pada musim kemarau.

Pohon ketapang berbentuk seperti pagoda karena berawal dari batang yang tunggal. Setelah batang  tunggal tersebut mencapai ketinggian tertentu maka pohon ini akan membentuk cabang secara horizontal. Pohon ini memiliki jenis percabangan simpodial karena batang pokok sukar ditentukan. hal ini terjadi karena dalam perkembangan selanjutnya batang pokok mengalami perhentian pertumbuhan atau kalah cepat pertumbuhannya dibandingkan dengan cabangnya.

Bunga ketapang berbentuk bulir. Bulir yang terdapat di bagian bawah bunga  berkelamin ganda (jantan dan betina) atau bunga betina, sedangkan bulir di bagian atas bunga tidak berkelamin atau bunga jantan. Tepi kelopak bertajuk 5, berbentuk piring atau lonceng. Bunga betina, panjangnya mencapai 4 – 8 mm berwarna putih. Pada bunga yang berkelamin ganda dan bunga jantan, benang sarinya muncul keluar, sedangkan benang sari pada bunga betina dan tidak berkelamin lebih pendek dan steril. Tangkai putiknya sangat pendek bahkan terkadang tidak ada.

Buah pohon katapang berentuk  seperti buah almond. Besar buahnya kira-kira 4 – 5,5 cm. Buah katapang berwarna hijau tetapi ketika tua warnanya menjadi merah kecoklatan. Kulit terluar dari bijinya licin dan ditutupi oleh serat yang mengelilingi biji tersebut.

Ketapang memiliki akar tunggang, yaitu akar pokok yang berasal dari akar lembaga (radicula). Akar tunggang ini kemudian bercabang-cabang yang bertujuan untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang pohon ketapang.

 

Tentang Penulis
Alhabsy Hidayatullah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2014-07-07
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *