Jiwa adalah Hutan, Hutan adalah Jiwa

Kehutanan
Jiwa adalah Hutan, Hutan adalah Jiwa
12 Mei 2022
812

Apa sih yang terlantas dipikiran kalian saat mendengar hutan? Hijau ? Rimbun? Sejuk? Panas? Basah?. Setiap orang tentu memiliki pemikirannya sendiri mengenai hutan. Ada orang di luar sana yang mendedikasikan hidupnya untuk mengeksplorasi hutan, katanya hutan sudah merupakan bagian dari jiwanya. Ada juga orang yang menganggap hutan sebagai sarana dalam menemukan jati diri. Di dalam hutan, anda dapat menemukan kehidupan flora dan fauna yang unik dan beragam. Namun, beberapa dari flora dan fauna ini merupakan sebuah bagian dari ekosistem hutan yang harus dijaga karena sudah menuju angka kepunahan. Jika kami para manusia tidak berhati - hati dalam menjaga flora dan fauna tersebut, kemungkinan besar flora dan fauna tersebut akan punah karena kami para manusia memegang peran yang krusial dalam kelangsungan hidup mereka

Apakah Indonesia mempunyai banyak hutan? Sebagai negara pengekspor hasil hutan, Indonesia memiliki area hutan dengan luas hampir 50 persen dari seluruh wilayah daratan. Mengacu data dari Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), total luas hutan yang tersebar di provinsi di seluruh Indonesia mencapai 94,1 juta hektare. Bisa kalian bayangkan? Betapa besarnya spesies langka flora dan fauna yang tersebar di seluruh hutan yang ada di Indonesia. Indonesia juga memiliki angka flora dan fauna langka yang besar jika dibandingkan dengan negara lainnya. Indonesia juga memegang peran penting dalam sumber daya hutan di kanca internasional. Mungkin dalam hal teknologi serta ekonomi, Indonesia belum dapat secara efektif menggunakannya seperti negara lain, tetapi negara lain sangat membutuhkan sumber daya hutan yang ada di Indonesia.

Indonesia juga memiliki hutan hujan tertua yang terletak di salah satu provinsi yaitu, Kalimantan. Mari kita kenalan dengan Nepenthes Rafflesiana, juga dikenal sebagai kantong semar. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hutan yang terletak di Kalimantan. Kantong semar merupakan tumbuhan karnivora yang memikat mangsanya untuk masuk ke dalam kantong dengan menggunakan nektar manis yang dihasilkan oleh peristoma (area lekuk dekat mulut kantong tumbuhan yang berumbai). Tumbuhan ini aslinya berasal dari dataran rendah tropis, dengan sebaran yang cukup luas khususnya di Kalimantan, Sumatra, dan Riau. Karena ukurannya yang kecil, kantong semar mampu menjebak satwa vertebrata berukuran kecil, seperti misalnya tikus dan kadal. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang cukup baik dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar.

Tumbuhan kantong semar cukup berwarna-warni, kebanyakan dengan warna ungu, merah marun, hijau, atau bahkan celoreng putih, dengan batang yang tebal berdiameter 1cm, dan carang/sulur hijau yang panjangnya hingga 110 cm. Tumbuhan ini hidup merambat ke atas, mampu menjulur naik hingga ketinggian 15 m.

Tidak hanya sampai disitu saja, Pulau terbesar di Indonesia yaitu Papua Nugini merupakan sebuah pulau yang hampir sebagian besar dari daratannya diisi oleh hutan yang memiliki spesies flora dan fauna langka yang tidak dapat ditemukan di bagian belahan dunia lain. Namun, banyaknya oknum - oknum yang tidak bertanggung jawab mengakibatkan punahnya beberapa spesies flora dan fauna di Indonesia. Oknum ini membakar hutan dengan sengaja untuk keuntungan pribadi tanpa memikirkan dampak yang diterima oleh ekosistem yang ada di Hutan.

Walaupun sudah banyak aktivis yang melakukan tindakan reboisasi di Indonesia, tetap saja, untuk mengembalikan kondisi alam ke kondisi sebelumnya merupakan  sebuah proses yang dapat memakan waktu belasan sampai puluhan tahun. Hutan yang gundul tidak dapat rimbun kembali dengan instan walaupun diberikan tindakan reboisasi dengan benar. Sudah sepantasnya masyarakat Indonesia diberikan pendidikan mendalam mengenai ekosistem serta sumber daya hutan karena hal tersebut merupakan bagian dari jiwa Indonesia, sebuah negara dengan kekayaan sumber daya alam yang luar biasa.

Tentang Penulis
Nicholas Tristan
Ilmu Komunikasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-05-12
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *