Inventarisasi dan Upaya Konservasi Tumbuhan Kantung Semar (Nepenthes maxima Reinw. Ex Nees) di Pulau Peling Kabupaten Banggai Kepulauan

Tumbuhan kantung semar memiliki perawakan merambat, dengan batang berkayu atau sebagian berkayu, hidup di tanah (Terrestrial) atau memanjat tumbuhan lain (Epiphytic). Tumbuhan ini dicirikan dengan kantungnya yang unik yang merupakan hasil dari modifikasi daun. Kantung dari tumbuhan ini umumnya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu kelenjar atas, penutup kantung, Organ tambahan, sulur, bibir kantung, sayap kantung, taji kantung, zona berlilin dan zona pencernaan.

Gambar 1. Bagian-Bagian Kantung Nepenthes

Habitat kantung semar umum nya ditemukan pada wilayah hutan sekunder, rawa, hutan kerangas atau hutan hujan tropis dengan ketinggian lebih dari 700 MDPL. Kantung semar adalah tumbuhan Carnivorous atau tumbuhan yang dapat memangsa hewan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya. Metode kantung semar untuk memangsa hewan dengan cara menjebak hewan menggunakan kantung yang berada di ujung daun dan merupakan modifikasi dari daun kantung semar, tumbuhan ini mengeluarkan nektar di sekitar mulut kantung nya  untuk memancing serangga atau hewan agar hinggap ke kantungnya, kemudian hewan yang hinggap akan tergelincir masuk ke dalam kantung dikarenakan badan kantungnya dilapisi  oleh lapisan lilin yang membuat hewan atau serangga tidak dapat keluar dari kantung, setelah itu kantung menguraikan hewan menjadi unsur senyawa kimia yang sederhana agar dapat diserap oleh tumbuhan tersebut menggunakan cairan di dalam kantung yang mengandung enzim Nepenthesin.

Dalam sistem klasifikasi ilmiah Nepenthes merupakan marga dari tumbuhan  kantung semar yang termasuk ke dalam keluarga Nepenthaceae. Berikut klasifikasi dari kantung semar:

Kingdom          : Plantae

Division           : Magnoliophyta

Class                : Magnoliopsida

Order              : Caryophyllales

Family             : Nepenthaceae

Genus              : Nepenthes L.  (Wikipedia.org, 2021).

Menurut Mansur (2013), jenis tumbuhan kantung semar di Dunia berjumlah 139 jenis dan terus bertambah serta sebagian besar tumbuh di Indonesia dengan 68 jenis dimana 59 jenis berstatus endemik, dalam catatannya Sulawesi menyumbang 11 jenis kantung semar dimana 6 jenis berstatus endemik Sulawesi, yaitu Nepenthes gracilis Korth, N. maxima Reinw. Ex Nees., N. mirabilis (Lour.) Druce, N. tentaculata Hook.f., dan yang berstatus endemik adalah N. undulatifolia Nerz, Wistuba, Zimmermann, Chi C. Lee, Pirade, Pitopang; N. tomoriana Danser; N. pitopangii Chi C. Lee., S. Mcpherson, G. Bourke & M. Mansur; N. nigra Nerz, Wistuba, Chi C.Lee, Bourkee, U. Zimmermann & S. Mcpherson; N. hamata J.R. Turnbull & A.T. Middleton; N. eymae Sh. Kurata; N. glabrata J.R. Turnbull & A.T. Middleton.

Indonesia melindungi tumbuhan kantung semar yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor : P.106/Menlhk/SetJen/Kum.1/12/2018 Tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Status konservasi Nepenthes maxima Reinw. Ex Nees dalam IUCN adalah Least Concern (Resiko Rendah), akan tetapi tidak menutup kemungkinan jenis dari tumbuhan ini akan terancam punah dikarenakan perubahan iklim, kebakaran hutan dan pengalihan fungsi hutan oleh masyarakat menjadi lahan pertanian.

Dalam ekspedisi Tim Nepenthes Guard di Pulau Peling Kabupaten Banggai Kepulauan untuk mencatat kembali populasi dari Nepenthes maxima Reinw. Ex Nees yang didukung oleh yayasan KEHATI dan Biodiversity Warriors KEHATI  menemukan bahwa penyebaran tumbuhan N. maxima terdapat di Tiga Desa, yaitu Desa Tatendeng, Desa Lemelu dan Desa Alul. Habitat dari N.maxima di Tiga Desa tersebut adalah Hutan Sekunder (Desa Tatendeng & Desa Alul), dan Danau kecil (Desa Lemelu).

Gambar 2. Peta Penyebaran Nepenthes maxima di Kabupaten Banggai Kepulauan

Tim Nepenthes Guard harus menempuh jarak yang lumayan jauh untuk dapat menemukan tumbuhan kantung semar yang hanya terdapat di lokasi yang jauh dari pemukiman warga, Tim harus mendaki, menyusuri sungai, dan melewati perkebunan warga. Menurut warga setempat dulu tumbuhan ini banyak dijumpai disekitar perkebunan warga akan tetapi akibat kurangnya pengetahuan warga mengenai tumbuhan kantung semar, tumbuhan ini dianggap sebagai hama pengganggu tanaman, selain itu, dalam perjalanan Tim melihat salah satu jenis burung gagak endemik, yaitu Corvus unicolor.

Gambar 3. Tim Nepenthes Guard menyusuri hutan dan sungai untuk menemukan Nepenthes maxima Reinw. Ex Nees.

Gambar 4. Kantung semar (Nepenthes maxima Reinw. Ex Nees) Kabupaten Banggai Kepulauan

Tim Nepenthes Guard tidak luput untuk mengajak masyarakat lokal untuk melindungi serta menjaga keberadaan dari tumbuhan kantung semar dengan mensosialisasikan pentingnya menjaga tumbuhan kantung semar dan membagi poster Nepenthes maxima dari Pulau peling. Langkah awal ini merupakan tahapan pembuka kepada Masyarakat untuk menjaga dan melestarikan tumbuhan kantung semar di Kabupaten Banggai Kepulauan. Besar harapan Masyarakat untuk diberikan pengetahuan mengenai bagaimana cara membudidayakan tumbuhan kantung semar ini, akan tetapi waktu yang tidak memungkinkan bagi tim untuk merealisasikan budidaya kantung semar tersebut (NG/2022).

Gambar 5.  Tim Nepenthes Guard melakukan sosialisasi pentingya menjaga tumbuhan kantung semar di SMP Negeri 4 Bulagi Selatan

Gambar 6. Tim Nepenthes Guard melakukan Sosialisasi  tentang pentingnya mennjaga kantung semar kepada Masyarakat Desa Alul Kecamatan Bulagi Kabupaten Banggai Kepulauan.

Gambar 7. Tim Nepenthes Guard membagikan poster Nepenthes maxima dari Pulau Peling kepada Pemuda Kabupaten Banggai Kepulauan.

Daftar Pustaka :

Mansur, M. (2013). Tinjauan Ulang (Review) Tinjauan Tentang Nepenthes (Nepenthaceae) Di Indonesia [a Review of Nepenthes (Nepenthaceae) in Indonesia]. Berita Biologi, 12(1), 1-7.

Wikipedia.org. (10 Juli 2021). Kantong semar. diakses pada 28 Mei 2022, dari https://id.wikipedia.org/wiki/Kantong_semar#cite_ref-Jebb_and_Cheek_4-0