Pemantauan Kodok Merah Di Kawasan Sungai Citirilik Taman Nasional Gunung Gede Pangrango

Aktivitas, Kehutanan, Satwa
Pemantauan Kodok Merah Di Kawasan Sungai Citirilik Taman Nasional Gunung Gede Pangrango
7 Desember 2021
1064

Kodok Merah (Leptophryne cruentata) merupakan jenis kodok endemik Indonesia yang bisa ditemukan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP). Pada bulan Oktober CruentataADV melakukan monitoring kodok merah sekaligus preferensi habitat di Kawasan Sungai Citirilik yang menjadi salah satu lokasi baru penemuan kodok merah. Kegiatan ini merupakan bagian dari BW Sponsorship Program termin II yang didukung penuh oleh Yayasan KEHATI.

Tim survey CruentataADV (Aulia Nuroktafaedi, Febriana Baharsah, Fahmi Effendi, Gilang Panji, Arief Maulana), dan anggota Masyarakat Mitra Polhut-MMP, TNGGP. berangkat dari kota bogor pada hari Jumat, tanggal 22 Oktober 2021.

Lokasi kegiatan di Curug Ceret dan sekitarnya (Citirilik I dan Citirlik II), kawasan Sungai Citirilik, wilayah Resort Tegallega, TNGGP. Secara administrasi, area tersebut berada di kampung Baru Kusumah, Desa Kebon Peutey, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur. Berdasarkan letak geografisnya, lokasinya terletak diantara 107000,787’BT dan 6049,435’LS. Topografi areanya berbukit dan bergunung dengan ketinggian tempat antara 1.440 – 1.460 m dpl.

Kawasan Sungai Citirilik terbagi atas dua lokasi yaitu Citirilik I dan Citirilik II. Selama kegiatan pemantauan, ditemukan sebanyak 30 individu kodok merah pada Citirilik I dan 4 individu pada Citirilik II. Kodok merah banyak ditemui di sekitar areal sempadan sungai lebih tepatnya pada areal celah bebatuan dan sekitar lubang-lubang pondasi kubangan air untuk irigasi masyarakat.

Kondisi lokasi pada kawasan Sungai Citirilik ini banyak pepohonan rimbun dan tumbuhan bawah, dengan tajuk lumayan tertutup. Sungai Citirilik termaksud sungai berarus rendah dan berbatu, dengan lebar 1-1.5m dan kedalaman 30-50cm. Lokasi Citirilik II relatif kering dan hampir tidak ada air, ditemukan air hanya ditemukan pada beberapa titik dan berupa aliran kecil yang menggenang. Selain kodok merah, pada lokasi kegiatan ditemukan pula jenis amfibi lainnya yaitu kongkang jeram (Huia masonii), katak-pohon emas (Philautus aurifasciatus), bangkong kerdil (Limnonectes microdiscus), kodok jam pasir (Leptophryne borbonica) dan katak tanduk (Megophrys montana).

Tentang Penulis
Aulia Nuroktafaedi
Biologi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2021-12-23
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *