Gemak Loreng

Satwa
Gemak Loreng
24 Juni 2016
7806

Gemak loreng (Turnix suscitator) mempunyai ciri-ciri berukuran kecil (16 cm), mirip puyuh berwarna coklat pirang. Betina : ukuran lebih besar, dagu dan tenggorokan hitam. Mahkota kehitaman dengan bintik abu-abu dan putih pada kepala. Jantan : Mahkota berbintik coklat dan putih. Terdapat garis-garis hitam di dada dan bagian sisi tubuh. Tubuh bagian atas pada kedua jenis kelamin berbintik-bintik coklat serta di dada dan bagian sisi tubuh merah karat. Iris coklat, paruh dan kaki kuning [1].

Gemak loreng (Turnix suscitator) merupakan burung penetap atau native di India, Jepang, Asia tenggara, Cina Selatan, Filipina, Sulawesi, Sumatera, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara [2]. Keberadaannya pernah terlihat di Pakistan, tetapi diragukan [3]. Dari wilayah-wilayah tersebut memunculkan adanya ras-ras tersendiri, yaitu :

taigoor (Sykes, 1832) – India.

leggei Stuart Baker, 1920 – Sri Lanka.

plumbipes (Hodgson, 1837) – Nepal, Sikkim, Bangladesh & Assam ke timur sampai Myanmar timur-laut.

bengalensis Blyth, 1852 – kawasan bawah Bengal barat (India).

okinavensis Phillips, 1947 – P. Kyushu selatan dan Makenoshima  ke selatan sampai Kep. Ryukyu (Jepang).

rostrata Swinhoe, 1865 – Taiwan.

blakistoni (Swinhoe, 1871) – Myanmar dan Vietnam utara sampai China selatan dan Hainan.

pallescens Robinson & Stuart Baker, 1928 – Myanmar selatan-tengah.

thai Deignan, 1946 – Thailand tengah.

interrumpens Robinson & Stuart Baker, 1928 – Semenanjung Myanmar dan Thailand.

atrogularis (Eyton, 1839) – Semenanjung Malaysia.

suscitator (Gmelin, 1789) – Sumatera, Bangka & Belitung sampai Jawa dan Bali.

baweanus Hoogerwerf, 1962 – P. Bawean (Jawa timur).

fasciata Temminck, 1815 – Luzon selatan sampai Mindoro, Sibuyan dan Masbate (Filipina utara).

haynaldi Blasius, 1888 – Palawan dan Calamian (Filipina barat).

nigrescens Tweeddale, 1878 – Panay dan pulau di sekitarnya ke selatan sampai Negros dan Cebu (Filipina tengah-timur).

rufilata Wallace, 1865 – Sulawesi.

powelli Guillemard, 1885 – Lombok, Sumbawa, Sangeang, Flores, Lomblen dan Alor (Sunda Kecil) [2].  

Gemak loreng (Turnix suscitator) merupakan anggota Turnicidae yang dapat dijumpai ditepi laut hingga ketinggian 1500 m [2]. Umumnya menempati lahan rumput terbuka dan lahan pertanian [4]. Berdasarkan pengamatan penulis, Gemak loreng (Turnix suscitator) juga dapat menempati kebun didekat perumahan. Gemak loreng (Turnix suscitator) termasuk burung pemakan serangga, rumput, dan biji-bijian [4].

(Foto burung gemak loreng yang ditangkap oleh penulis setelah menabrak rumah dimalam hari. Foto oleh Rahmadiyono Widodo @Godean)

Mengenai perkembangbiakannya,  Gemak loreng (Turnix suscitator) termasuk burung yang berkembang biak sepanjang tahun [3].  Di Jawa berbiak sepanjang tahun tetapi mencapai puncaknya pada bulan April sampai Juli [2]. Berdasarkan pengamatan penulis di wilayah ladang padi Sleman, sarang dibuat dengan cara mengumpulkan rerumputan dan membentuknya menyerupai cawan. Telur berwarna coklat dengan bintik hitam. Telur berjumlah dua, tetapi pada sumber lain disebutkan telur dapat berjumlah tiga hingga empat butir.

(Foto telur burung gemak loreng. Foto oleh Rahmadiyono Widodo @Sleman)

Gemak loreng (Turnix suscitator) termasuk burung dengan status konservasi beresiko rendah, dalam daftar merah IUCN disebutkan populasinya cenderung meningkat [3].

 

 

Referensi :

[1] MacKinnon, Jhon, Keren Philips, & Bas van Balen. 2010. Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali, dan Kalimantan. diterjemahkan oleh Wahyu Rahardianingtrah dkk. Bogor : LIPI-Burung Indonesia.

[2] http://www.kutilang.or.id/2013/01/19/gemak-loreng/

[3] BirdLife International. 2012. Turnix suscitator. The IUCN Red List of Threatened Species 2012: e.T22680549A38482055. http://dx.doi.org/10.2305/IUCN.UK.2012-1.RLTS.T22680549A38482055.en. Downloaded on 24 June 2016

[4] Debus, S. & Kirwan, G.M. (2016). Barred Buttonquail (Turnix suscitator). In: del Hoyo, J., Elliott, A., Sargatal, J., Christie, D.A. & de Juana, E. (eds.). Handbook of the Birds of the World Alive. Lynx Edicions, Barcelona. (retrieved from http://www.hbw.com/node/53539 on 24 June 2016)                                                                                                          

Sumber foto :

Foto : Dokumen pribadi

Foto Tumb : Syahputra melalui kutilang.or.id   

Tentang Penulis
Rahmadiyono Widodo
Yogyakarta

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-01-17
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *