Chelonian’s Jawara : Pemberdayaan masyarakat melalui Eduwisata dan Konservasi penyu Di Pulau Sangiang

Aktivitas, Ekowisata, Satwa
Chelonian’s Jawara : Pemberdayaan masyarakat melalui Eduwisata dan Konservasi penyu Di Pulau Sangiang
30 Mei 2022
956

Keanekaragaman hayati merupakan salah satu keunggulan Indonesia di bandingkan dengan negara lainnya. Akan tetapi seiring dengan berkembangnya jaman keanekaragaman hayati tersebut semakin rusak dan terancam eksistensinya. Pun demikian halnya dengan penyu yang saat ini semakin kritis kondisinya. Padahal Indonesia memiliki enam dari tujuh jenis penyu yang ada di dunia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah atau organisasi lingkungan untuk menjaga kelangsungan hidup dari penyu di Indonesia. Namun sampai saat ini perburuan penyu dan telurnya masih marak terjadi. Selain itu, kondisi lingkungan makin buruk terutama di lokasi peneluran akibat pencemaran antropogenik dan sampah yang lebih parahnya lagi keadaan pantai tempat penyu bertelur secara alami sangat banyak sekali sampah, hal ini sangat berpengaruh terhadap keberlangsungan reproduksi dan hidup penyu.

Konservasi penyu yang terintegrasi dengan aktivitas pariwisata merupakan salah satu cara yang dipandang efektif dalam menjalankan kegiatan konservasi, dimana wisatawan dapat berwisata sambil belajar mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu. Atas hal ini tim Chelonian’s Jawara memilih penyu sebagai objek dalam eduwisata konservasi dan pemberdayaan masyarakat. Output yang diharapkan dari kegiatan Tim Chelonian's Jawara ialah :

  1.  Kegiatan Edukasi dan konservasi
  2.  Kegiatan penelitian
  3.  Kegiatan pemberdayaan masyarakat

Lokasi pelaksanaan kegiatan adalah Pulau Sangiang yang merupakan salah satu destinasi wisata unggulan di Provinsi Banten yang berstatus sebagai Taman Wisata Alam (TWA). Pulau ini memiliki pantai peneluran alami bagi penyu yang banyak menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk konservasi penyu di Pulau Sangiang yang melibatkan partisipatif masyarakat.

Kegiatan sosialisasi Tim Chelonian’s Jawara dimulai dari tanggal 15 April sampai dengan 17 April di TWA Pulau Sangiang. Pada hari pertama, tim berkumpul di kampus Universitas Sultan Ageng Tirtayasa pukul 06.30. Perjalanan darat yang dilanjutkan dengan transportasi laut menempuh waktu 4 jam untuk sampai di TWA Pulau Sangiang. Setelah melakukan registrasi di pos jaga serta berdiskusi dengan pihak BKSDA TWA Pulau Sangiang untuk mengetahui permasalahan dan ancaman terhadap penyu.

Kegiatan hari pertama tim ialah melakukan wawancara sembari mengisi kuisoner untuk memperoleh pengetahuan lokal warga setempat terkait penyu.

Lalu untuk hari kedua, tim membuat dua papan edukasi yang dipasang di pintu masuk Desa Sangiang dan di dalam Desa Sangiang.

Setelah itu pada malam hari, tim melalukan diskusi bersama masyarakat mengenai penyu sebagai salah satu hewan yang dilindungi.

Sosialisai dengan Masyarakat Pulau sangiang

Kemudian pada hari terakhir, tim memberikan cindramata dan makanan untuk warga setempat, tidak hanya itu tm juga di ajak melepaskan tukik penyu ke habitat asilnya bersama pihak BKSDA

Tim Chelonian’s Jawara berangkat dari Pulau Sangiang pukul 12.00 dan sampai dengan selamat di Kota Serang pada pukul 14.30 WIB.

Oleh sebab itu mari kita mulai jaga kondisi lingkungan alam kita dengan hal-hal yang sederhana seperti tidak membuang sampah kelautan, memelihara biota di lautan dengan cara tidak mencemari perairan dari kegiatan kita sehari-hari, tidak merusak atau mengambil ikan dengan sekala besar. Hal ini lah yang perlu kita terapkan bersama untuk menjaga ekosistem alam yang sangat indah.

 

Tentang Penulis
Wahyu Hidayat
Perikanan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

2022-05-30
Difference:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *