BIODIVERSITY

BIODIVERSITY
9 May 2022
581

Yayasan KEHATI adalah suatu yayasan non-governmental organization (NGO) yang sudah berdiri dari tahun 1994. Yayasan ini hadir agar dapat membuat banyak orang melestarikan suatu keanekaragaman hayati yang ada dalam Indonesia. Yayasan KEHATI ini memiliki banyak program, yang dimana program tersebut dapat dimanfaatkan secara adil dan memiliki kelanjutan yang terus menerus. Dengan adanya tersebut, Mas Syarif yang menjadi dosen tamu di kelas Media and Environment Universitas Multimedia Nusantara, telah menjelaskan mengenai suatu keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia, ancaman-ancamannya, dan menjelaskan tentang banyaknya suatu aktivitas yang sudsah dilakukan oleh yayasan KEHATI dan dapat diikut sertakan dalam berkontribusi untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia.

 

Bisa kita ketahui, keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini sudah diatur oleh suatu Undang-undang, yang dimana sudah dituliskan pada UU No. 5 Tahun 1994, yang berbunyi “Keanekaragaman makhluk hidup dari semua sumber, mencakup daratan, lautan, dan ekosistem akuatik, termasuk komplek-komplek ekologi di dalamnya, yaitu keanekaragaman dalam spesies, antara spesies serta ekosistem”. Keanekaragaman hayati ini pada dasarnya memiliki suatu karakter khusus, yang dimana ada beberapa tingkatan yang dapat mengartikan keanekaragaman hayati, yaitu keanekaragaman gen, jenis, dan ekosistem.

 

Dengan adanya keanekaragaman hayati, bisa kita ketahui kalau Indonesia ini memiliki sangat banyak sekali keanekaragaman hayati yang beragam gen, jenis, dan ekosistemnya, sehingga Indonesia dapat disebut sebagai “Negara Megabiodiversity”. Faktanya, setelah Brazil yang menempati posisi pertama, ada Indonesia yang membuntuti dalam urutan negara kedua yang memiliki keanekaragaman hayati yang paling banyak dari seluruh dunia. Mengapa Indoneisa disebut “Negara Megabiodiversity”? Hal ini dikarenakan kalau Indonesia itu memiliki sebanyak 10% spesies bunga yang ada di dunia tumbuh dengan baik di Indonesia, Indonesia juga sebagai rumah bagi 12% hewan mamalia, 16% hewan reptil, dan 17% hewan aves yang ada di seluruh dunia.

 

Akan tetapi, Indonesia juga sebagai salah satu negara yang memiliki tingkatan kerusakan keanekaragaman hayati yang cukup parah di dunia. Yang dimana bisa kita ketahui bahwa tantangan keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia ini terdapat adanya penebangan pohon secara liar, peraturan UU mengenai perhutanan naik-turun, keminimalisan perencanaan pariwisata yang berdampak merusak lingkungannya, dan pariwisata yang tidak memiliki kelanjutan.

 

Ancaman yang paling krusial ini didominasi oleh adanya deforestasi, yang dimana ancaman tersebut adalah ancaman utama bagi hutan-hutan yang ada di Indonesia. Sehingga ancaman ini mengakibati adanya kehilangan keanekaragaman hatati, ekonomi, sosial, dan budaya yang khas. Seperti adanya daerah yang memiliki ciri khas kalau di daerah tersebut memiliki hewan liar yang sudah menjadi punah, daerah-daerah yang beridentik daerah yang adem akan banyaknya pepohonan, dll.

 

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatnya deforestasi, yaitu:

 

  1. Tata kelola dan kebijakan yang buruk dan kurang terstruktur.
  2. Kesenjangan sosial-ekonomi dan masalah penegakkan hukum.
  3. Permasalahan agraria serta keadilan bagi masyarakat kecil dan masyarakat adat.
  4. Pola pikir pembangunan yang reduksionis. Yaitu merendahkan sumber daya alam sebagai modal alam dengan fungsi publik.
  5. Adanya ‘State Capture’, yaitu fenomena pemanfaatan institusi negara sebagai penyusun kebijakan yang melibatkan korupsi.
  6. Pendekatan Ego-sektoral. Yaitu ketika sektor hutan diambil kayunya saja, perikanan diambil ikannya saja, pertambangan diambil mineralnya saja, dan lain sebagainya. Hal ini berakibat pada rusaknya ekosistem masing-masing sektor.

 

Tidak hanya itu saja, akan tetapi bisa kita ketahui bahwa Indonesia juga sebagai penyumbang sampah plastik terbesar di seluruh dunia juga, yang dimana Indonesia ada diurutan negara penyumbang sampah plastik di lautan ke-2 di seluruh dunia. Hal ini juga dapat membuat terumbu karang yang ada di dasar laut menjadi terancam akan sampah-sampah plastik tersebut, sedangkan Indonesia adalah negera yang memiliki keanekaragaman terumbu karang. Kita sebagai masyarakat Indonesia yang peduli akan keanekaragaman hayatinya ini seharusnya bisa mencegah akan hal tersebut dengan cara mengurangi menggunakan sedotan plastik dan diganti dengan sedotan stainless portable, jika belanja tidak perlu menggunakan kantong plastik lagi dan menggunakan tas belanja sendiri, dll.

 

Dengan adanya hal tersebut, yayasan KEHATI ini juga telah mengajak generasi-generasi yang baru untuk membantu atau bertindak seperti mereka yang telah melakukan suatu hal yang dapat melestarikan suatu keanekaragaman hayati. Yang dimana, target mereka adalah anak-anak muda yang memiliki suatu pemikiran yang lebih baik lagi, sehingga dapat memiliki sebuah inovasi-inovasi terbaru dan dapat membuat sebuah pengaruh baik bagi masyarakat. Hal ini dilakukan karena mengharapkan adanya suatu dampak yang besar dengan menggunakan media online seperti media sosial.

About Author
M Fikri Ramadhan
Jurnalistik

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related
Article
No items found
2022-05-09
Difference:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *